Rabu, 30 Januari 2013

ASAL USUL NAMA “LAMPUNG”


Bila di telusuri, baik berdasarkan hasil penelitian ahli sejarah maupun berdasarkan cerita rakyat, maka dapat kita disimpulkan terdapat 5 pendapat tentang asal-usul timbulnya nama ”LAMPUNG”...




1.     Menurut hasil penyelidikan Residen Lampung yang pertama, bangsa Belanda yang berkuasa  di Lampung menyatakan asal mula nama Lampung mengambil dari kata sebutan Puyang si Lampung. Puyang si Lampung adalah Ratu Belalau di Sekala Bekhak di sekitar Gunung Pesagi. Tercatat dalam buku sejarah Majapahit bahwa; Sang Dewa Senembahan dan istrinya Widodari Sinuhun mempunyai 3 orang anak. Si Jawa memerintah Kerajaan Majapahit, Si Pasundan yang memerintah Kerajaan Pajajaran dan Si Lampung memerintah Keratuan Belalau di Sekala Bekhak.

2.     Lampung berasal dari atas. Yang mana hal ini menunjukkan bahwa; nenek moyang kita (ulun Lampung) berasal dari daerah yang tinggi/daerah pegunungan. Daerah tinggi atau pegunungan yang dimaksud, yaitu antara lain dari Sekala Bekhak, sekitar kaki Gunung Pesagi sekarang bernama Kecamatan Belalau.
3.     Lampung berasal dari kata-kata Lappung dalam bahasa ”BATAK” yang berarti Besar. Disaat terjadi letusan gunung berapi di Pulau Andalas bagian Utara yang akhirnya sekarang berubah menjadi Danau Toba. Empat bersaudara menyelamatkan diri sebab adanya bencana tersebut. Mereka menggunakan rakit/perahu masing-masing, diantara keempat bersaudara ini antara lain benama Ompung Silamponga terdampar di pantai laut Krui, ia langsung mendarat dan kemudian mendaki Gunung Pesagi. Dari puncak gunung, ia melihat pemandangan yang besar dan luas nan indah. Melihat pemandangan luas nan indah membuat Ompung Silamponga sangat takjub sehingga Ompung Silamponga berteriak ”Lappung, lappung, lappung”. Berdasarkan hikayat di atas, maka besar kemungkinan bahwa; nenek moyang kita (ulun Lampung) berasal dari daerah/suku BATAK. Persamaan antara Lampung denga Batak dapat kita lihat pada aksara Lampung KA-GA-NGA, suku Batak pun demikian. Daun dalam bahasa Lampung diucapkan ”Bulung” dalam bahasa Batak ”Bolung” dsb. Lampung mempunyai salah satu Kebuaian yang bernama Buai Manik Batak bermarga Makhga Manik.. Di samping itu suku Batak mengakui bahwa; mereka adalah satu keturunan dengan Lampung.

4.     Menurut hasil penelitian ahli sejarah asal Belanda yaitu Prof. Dr. Krom,         bahwasanya istilah Lampung berasal dari bahasa Cina. Menurut dialek bahasa Cina ”Lampohwang” yang maksudnya adalah Lampung. Hal ini tercatat dalam buku Prof. Dr. Krom yang berjudul ”Zaman Hindu” halaman 48. Menurutnya pada abad ke 4 masehi, Kerajaan Tulangbawang di Lampung telah mengirimkan utusan ke Kerajaan di Cina tepatnya di Kota Kwancou. Kota Kwancou selain merupakan sentra perdagangan yang maju, keamanan di kota ini pun terjamin. Oleh sebab itu Kwancou ramai didatangi para pedagang dari berbagai negara, termasuk Indonesia.
5.     Menurut cerita rakyat, khususnya tokoh-tokoh adat kelompok Lampung Peminggikh. NamaLampung berasal dari salah satu peristiwa yang terjadi di lautan. Pada kala itu nenek moyang Kelompok Lampung Peminggikh berlayar. Mereka mencari tempat pemukiman baru yang subur untuk becocok tanam. Di tengah perjalanan, kapal yang mereka tumpangi terombang-ambing oleh gelombang ombak yang besar disebabkan angin ribut. Terkadang kapal/perahu mereka hampir tenggelam dan terkadang normal (terapung). Laut tempat kejadian yang menerpa mereka kala itu mereka namai Lampung yang berasal dari kata atau kalimat tenggelam (tiselam) dan terapung (tiapung). Kemungkinan kejadian itu di laut antara Kalianda dan Laut Telukbetung, sehingga timbulnya nama Teluk Lampung.

»» READMORE...

Sejarah Bendera Merah Putih



 

Dalam sejarah Indonesia terbukti, bahwa Bendera Merah Putih dikibarkan pada tahun 1292 oleh tentara Jayakatwang ketika berperang melawan kekuasaan Kertanegara dari Singosari (1222-1292). Sejarah itu disebut dalam tulisan bahwa
Jawa kuno yang memakai tahun 1216 Caka (1254 Masehi), menceritakan tentang perang antara Jayakatwang melawan R. Wijaya.
Mpu Prapanca di dalam buku karangannya Negara Kertagama mencerirakan tentang digunakannya warna Merah Putih dalam upacara hari kebesaran raja pada waktu pemerintahan Hayam Wuruk yang bertahta di kerajaan Majapahit tahun 1350-1389 M. Menurut Prapanca, gambar-gambar yang dilukiskan pada kereta-kereta raja-raja yang menghadiri hari kebesaran itu bermacam-macam antara lain kereta raja puteri Lasem dihiasi dengan gambar buah meja yang berwarna merah. Atas dasar uraian itu, bahwa dalam kerajaan Majapahit warna merah dan putih merupakan warna yang dimuliakan.
Dalam suatu kitab tembo alam Minangkabau yang disalin pada tahun 1840 dari kitab yang lebih tua terdapat ambar bendera alam Minangkabau, berwarna Merah Putih Hitam. Bendera ini merupakan pusaka peninggalan jaman kerajaan Melayu Minangkabau dalam abad ke 14, ketika Maharaja Adityawarman memerintah (1340-1347). Warna Merah = warna hulubalang (yang menjalankan perintah) Warna Putih = warna agama (alim ulama) Warna Hitam = warna adat Minangkabau (penghulu adat) – Warna merah putih dikenal pula dengan sebutan warna Gula Kelapa. Di Kraton Solo terdapat pusaka berbentuk bendera Merah Putih peninggalan Kyai Ageng Tarub, putra Raden Wijaya, yang menurunkan raja-raja Jawa.
Dalam babat tanah Jawa yang bernama babad Mentawis (Jilid II hal 123) disebutkan bahwa Ketika Sultan Agung berperang melawan negeri Pati. Tentaranya bernaung di bawah bendera Merah. Sultan Agung memerintah tahun 1613-1645.
Di bagian kepulauan lain di Indonesia juga menggunakan bendera merah putih. Antara lain, bendera perang Sisingamangaraja IX dari tanah Batak pun memakai warna merah putih sebagai warna benderanya , bergambar pedang kembar warna putih dengan dasar merah menyala dan putih. Warna merah dan putih ini adalah bendera perang Sisingamangaraja XII. Dua pedang kembar melambangkan piso gaja dompak, pusaka raja-raja Sisingamangaraja I-XII.
Ketika terjadi perang di Aceh, pejuang – pejuang Aceh telah menggunakan bendera perang berupa umbul-umbul dengan warna merah dan putih, di bagian belakang diaplikasikan gambar pedang, bulan sabit, matahari, dan bintang serta beberapa ayat suci Al Quran.
Di jaman kerajaan Bugis Bone,Sulawesi Selatan sebelum Arung Palakka, bendera Merah Putih, adalah simbol kekuasaan dan kebesaran kerajaan Bone.Bendera Bone itu dikenal dengan nama Woromporang.
Pada umumnya warna Merah Putih merupakan lambing keberanian, kewiraan sedangkan warna Putih merupakan lambang kesucian.
MERAH PUTIH DALAM ABAD XX


Bendera Merah Putih berkibar untuk pertama kali dalam abad XX sebagai lambang kemerdekaan ialah di benua Eropa. Pada tahun 1922 Perhimpunan Indonesia mengibarkan bendera Merah Putih di negeri Belanda dengan kepala banteng ditengah-tengahnya. Tujuan perhimpunan Indonesia Merdeka semboyan itu juga digunakan untuk nama majalah yang diterbitkan.
Pada tahun 1924 Perhimpunan Indonesia mengeluarkan buku peringatan 1908-1923 untuk memperingati hidup perkumpulan itu selama 15 tahun di Eropa. Kulit buku peringatan itu bergambar bendera Merah Putih kepala banteng.
Dalam tahun 1927 lahirlah di kota Bandung Partai Nasional Indonesia (PNI) yang mempunyai tujuan Indonesia Merdeka. PNI mengibarkan bendera Merah Putih kepala banteng.
Pada tanggal 28 Oktober 1928 berkibarlah untuk pertama kalinya bendera merah putih sebagai bandera kebangsaan yaitu dalam Konggres Indonesia Muda di Jakarta. Sejak itu berkibarlah bendera kebangsaan Merah Putih di seluruh kepulauan Indonesia.
SANG SAKA MERAH PUTIH DI BUMI INDONESIA MERDEKA
Pada tanggal 18 Agustus 1945, Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) yang dibentuk pada tanggal 9 Agustus 1945 mengadakan sidang yang pertama dan menetapkan Undang-Undang Dasar Republik Indonesia yang kemudian dikenal sebagai Undang-Undang Dasar 1945 (UUD 1945).
Dalam UUD 1945, Bab I, pasal I, ditetapkan bahwa Negara Indonesia ialah Negara kesatuan yang berbentuk Republik. Dalam UUD 1945 pasal 35 ditetapkan pula  bahwa bendera Negara Indonesia ialah Sang Merah Putih. Dengan demikian , sejak ditetapkannya UUD 1945 , Sang Merah Putih merupakan bendera kebangsaan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Sang Saka Merah Putih merupakan julukan kehormatan terhadap bendera Merah Putih negara Indonesia. Pada mulanya sebutan ini ditujukan untuk bendera Merah Putih yang dikibarkan pada tanggal 17 Agustus 1945 di Jalan Pegangsaan Timur 56, Jakarta, saat Proklamasi dilaksanakan. Tetapi selanjutnya dalam penggunaan umum, Sang Saka Merah Putih ditujukan kepada setiap bendera Merah Putih yang dikibarkan dalam setiap upacara bendera.
Bendera pusaka dibuat oleh Ibu Fatmawati, istri Presiden Soekarno, pada tahun 1944. Bendera berbahan katun Jepang (ada juga yang menyebutkan bahan bendera tersebut adalah kain wool dari London yang diperoleh dari seorang Jepang. Bahan ini memang pada saat itu digunakan khusus untuk membuat bendera-bendera negara di dunia karena terkenal dengan keawetannya) berukuran 276 x 200 cm. Sejak tahun 1946 sampai dengan 1968, bendera tersebut hanya dikibarkan pada setiap hari ulang tahun kemerdekaan RI. Sejak tahun 1969, bendera itu tidak pernah dikibarkan lagi dan sampai saat ini disimpan di Istana Merdeka. Bendera itu sempat sobek di dua ujungnya, ujung berwarna putih sobek sebesar 12 X 42 cm. Ujung berwarna merah sobek sebesar 15x 47 cm. Lalu ada bolong-bolong kecil karena jamur dan gigitan serangga, noda berwarna kecoklatan, hitam, dan putih. Karena terlalu lama dilipat, lipatan-lipatan itu pun sobek dan warna di sekitar lipatannya memudar.
Setelah tahun 1969, yang dikerek dan dikibarkan pada hari ulang tahun kemerdekaan RI adalah bendera duplikatnya yang terbuat dari sutra. Bendera pusaka turut pula dihadirkan namun ia hanya ‘menyaksikan’ dari dalam kotak penyimpanannya.
Bendera Indonesia memiliki makna filosofis. Merah berarti berani, putih berarti suci. Merah melambangkan tubun utama dalam masakan Indonesia, terutama di pulau Jawa. Ketika Kerajaan Majapahit berjaya di Nusantara, warna panji-panji yang digunakan adalah merah dan putih (umbul-umbul abang putih). Sejak dulu warna merah dan putih ini oleh orang Jawa digunakan untuk upacara selamatan kandungan bayi sesudah berusia empat bulan di dalam rahim berupa bubur yang diberi pewarna merah sebagian. Orang Jawa percaya bahwa kehamilan dimulai sejak bersatunya unsur merah sebagai lambang ibu, yaitu darah yang tumpah ketika sang jabang bayi lahir, dan unn utama dalam masakan Indonesia, terutama di pulau Jawa. Ketika Kerajaan Majapahit berjaya di Nusantara, warna panji-panji yang digunakan adalah merah dan putih (umbul-umbul abang putih). Sejak dulu warna merah dan putih ini oleh orang Jawa digunakan untuk upacara selamatan kandungan bayi sesudah berusia empat bulan di dalam rahim berupa bubur yang diberi pewarna merah sebagian. Orang Jawa percaya bahwa kehamilan dimulai sejak bersatunya unsur merah sebagai lambang ibu, yaitu darah yang tumpah ketika sang jabang bayi lahir, dan unsur putih sebagai lambang ayah, yang ditanam di gua garba.
Dalam sejarah perjuangan kemrdekaan Indonesia, Bendera Pusaka tidak pernah jatuh ke tangan musuh, meskipun tentara kolonial Belanda menduduki Ibukota Negara Republik Indonesia.


»» READMORE...

Selasa, 29 Januari 2013

Sejarah Hidup Osama Bin Laden



Osama bin Mohammed bin Awad bin Laden yang  popular dikenal dengan Osama bin Laden, dilahirkan pada tanggal 28 Jun 1957 di kota Jeddah, Arab Saudi, kawasan pantai Laut Merah. Osama adalah anak ke 17 dari 52 orang anak bersaudara.
Bapanya bernama Mohammed bin Laden, adalah seorang petani miskin dari Yaman yang kemudian berpindah ke Arab Saudi selepas Perang Dunia II. Di tempat yang baru ini Mohammed bin Laden memulakan kerjayanya yang baru bergerak dalam bidang perniagaan pembangunan.
Pada akhirnya beliau mendapat banyak kontrak bagi pembangunan masjid-masjid dan istana-istana yang sangat bernilai dari pemerintah Arab Saudi. Oleh kerana itu beliau telah mengembangkan tali persahabatan yang sangat akrab dengan keluarga Kerajaan Saudi. Mohammed bin Laden kemudian telah menjadi salah seorang yang paling kaya di Arab Saudi, yang dianggarkan memiliki aset jutaan dollar Amerika Syarikat. Dari keuntungannya ini dianggarkan Mohammed bin Laden memiliki saham sejumlah hampir 300 juta dollar Amerika.
Ketika di usia remaja, Osama bin Laden telah bergabung dengan gerakan Wahhabi Konservatif-Baru (Ultrakonservatif) ; dan beliau pernah menyertai jabatan polis yang menegakkan undang-undangsyariah. Osama adalah seorang bekas mahasiswa Universiti Raja Abdul Aziz di Jeddah, dimana beliau berguru kepada salah satu diantara gurunya,iaitu Sheikh Abdullah Azzam. Guru Abdullah Azzam inilah yang kemudian diketahui sebagai tokoh utama yang memainkan peranan menggerakkan sokongan kepada bangsa Arab bagi kaum Mujahidin yang berperang melawan kependudukan Russia di Afganistan. Osama bin Laden lulus pengajiannya dan mendapat ijazah sarjana tahun 1979 dalam bidang Ekonomi dan Pengurusan.
Osama bin Laden mula membangunkan jaringan komunikasinya pada tahun 1979 ketika beliau ke Afganistan menyertai perang kaum pejuang Afgan yang dikenali sebagai kaum mujahidin yang tetap bertahan dan bertempur melawan Kesatuan Soviet. Osama mengeluarkan dana daripada aset kekayaannya dan pengaruhnya keluarganya bagi gerakan pertahanan Afgan, dan membantu kaum Mujahidin dengan bantuan logistik dan bantuan kemanusiaan. Osama juga terlibat mengambil bahagian dalam beberapa pertempuran selama perang Afganistan.
Ketika peperangan melawan Soviet hampir berakhir, Osama menubuhkan gerakan Al Qaeda, sebuah organisasi bekas pejuang Mujahedin dan para penyokong lainnya yang membantu menyalurkan baik dana dan pasukan pejuang untuk gerakan pertahanan Afgan.
Ketika tentera Soviet berundur keluar dari Afghanistan, Osama bin Laden pulang ke Arab Saudi dan menceburi perusahaan pembinaan dan pembangunan milik keluarga, Kumpulan Perusahaan Bin Laden. Di sini beliau kemudiannya bersama dengan kelompok orang-orang Saudi yang haluan kiri dan menentang pemerintahan kerajaan / monarki Saudi, iaitui terhadap [[Keluarga Raja Fahd. Pada tahun 1995 Osama bin Laden membangunkan infrasruktur di Sudan ketika hubungannya dengan Presiden Umar Al Basyir dan Dr Hasan Turabi yang memerintah Sudan.
Pada tahun 1994, Pemerintah Saudi menarik hak kewarganegaraan Osama dan membekukan seluruh aset dan kekayaannya di seluruh negara.Menurut Pemerintah Amerika Syarikat, Al Qaeda telah meniru gerakan-gerakan perikatan dengan pola pemikiran golongan fundamentalis, seperti misalnya golongan Al-Jihad di Mesir, Gerakan Hizbullah di Iran, Front Islam Nasional di Sudan, dan kelompok-kelompok jihad lain di Yaman, Saudi Arabia, dan Somalia. Organisasi Osama bin Laden juga memiliki ikatan-ikatan dengan "Kelompok Islam" yang pada suatu ketika dibawah pimpinan Syaikh Omar Abdel Rahman, seorang ulama Mesir yang di jatuhi hukuman penjara seumur hidup sejak pengakuannya pada tahun 1995 menggagalkan persekongkolan meletupkan beberapa tempat di kawasan bandar New York. Pada akhir tahun 1990-an dua orang anak Sheikh Rahman bergabung bersama kekuatan tentera dan perjuangan Osama bin Laden.
Sejak tahun 1992, Pemerintah Amerika Syarikat memberi amaran bahawa Osama bin Laden dan anggota-anggota lainnya dari gerakan Al Qaeda menjadi sasaran tentera Amerika yang bertugas di Saudi Arabia, dan di Yaman, dan kesatuan ketenteraan yang ditugaskan di Gurun Afrika, termasuk di Somalia. Pada bulan Oktober 1993,dilaporkan 18 orang anggota tentera kebangsaan Amerika Syarikat yang bekerja untuk bantuan kemanusiaan di Somalia, terbunuh di sana ketika menjalankan kerja sosial mereka. Mayat tentera pekerja sosial itu diseret dan dianiaya di sepanjang jalan-jalan raya. Pada tahun , Osama bin Laden dikenakan hukuman atas tuduhan melatih orang-orang yang terlibat dalam serangan pembunuhan tentara pekerja sosial tersebut dan beliau menyatakan bahawa para pengikutnya bersama kaum Muslim setempat telah membunuh tentera-tentera itu.Perundangan Amerika Syarikat turut menuduh bahawa Osama bin Laden memiliki jaringan dengan serangan-serangan yang gagal ke atas dua hotel di Yaman di mana para tentera Amerika Syarikat bermalam dalam perjalanan mereka ke Somalia.
Pada 7 Ogos 1998,lapan tahun selepas tentera AS di tugaskan beroperasi di Arab Saudi, dua trak mengandungi bom meletup di luar Kedutaan Besar Amerika Syarikat di Nairobi, Kenya; dan di Dares Salaam, Tanzania. Osama bin Laden mengaku tidak bertanggungjawab, tetapi para Hakim menegaskan keterlibatan dan kesalahannya itu terbukti dengan adanya surat-surat faksimili yang dikirimkan oleh kelompok Sel Osama di London setidaknya kepada tiga agen penjualan media internasional. Para Hakim juga menunjukkan pengakuan penjenayah tertuduh pelaku pengeboman Kedutaan-Kedutaan Besar , yang mengaku mereka adalah anggota gerakan Al Qaedah.
Empat belas hari kemudian, pada 20 Ogos 1998, Presiden Bill Clinton memerintahkan armada Kapal Perang Amerika Syarikat menggempur kem-kem di Afganistan yang disyaki sebagai markas latihan pengganas, dan penggempuran keatas kilang pengujian bahan kimia di Khartoum, Sudan. Osama bin Laden selamat dari serangan itu dan dijatuhkan hukuman oleh kerajaan Amerika Syarikat atas tuduhan sebagai perancang serangan-serangan bulan November 1998.
Presiden George W. Bush telah menyatakan bahawa Osama adalah tertuduh utama dalam serangan pengganas di bandar New York dan Washington pada 11 September 2001; dan serangan pengganas yang lain keatas Kedutaan-Kedutaan Besar Amerika Syarikat, kapal-kapal perang, dan asset-aset Amerika Syarikat yang lain.
Para pejuang Taliban telah mengutuk serangan hari Selasa ke atas Amerika Syarikat itu dan menegaskan bahawa Taliban tidak terlibat. Osama bin Laden secara tegas dan meyakinkan telah menyangkal penglibatan dirinya dalam serangan 11 September 2001 itu.
Osama bin Laden boleh disamakan dengan Che Guevara dalam perjuangannya terhadap ketidakadilan yang terjadi akibat haegemoni barat khususnya Amerika Syarikat terhadap bangsa bangsa di dunia khususnya yang terjadi di negara negara dunia Islam. Banyak pengamat Islam Antarabangsa menyatakan bahawa perjuangan Osama bin Laden dan Al Qaeda akan tetap berterusan selama dunia barat khususnya Amerika Syarikat tidak mengubah dasar luar yang tidak adil terhadap negara negara dunia Islam. Isu palestin adalah diantaranya, serta serangan dan pendudukan tentera AS di Iraq membuat masalah yang dikatakan rekayasa dunia barat sebagaiterorisme ? tidak akan selesai selamanya!


»» READMORE...

sejarah hari pahlawan



Peristiwa 10 November merupakan peristiwa sejarah perang antara Indonesia dan Belanda. Pada 1 Maret 1942, tentara Jepang mendarat di Pulau Jawa, dan tujuh hari kemudian, tepatnya, 8 Maret, pemerintah kolonial Belanda menyerah tanpa syarat kepada Jepang. Sejak itu, Indonesia diduduki oleh Jepang.

Tiga tahun kemudian, Jepang menyerah tanpa syarat kepada sekutu setelah dijatuhkannya bom atom (oleh Amerika Serikat) di Hiroshima dan Nagasaki. Peristiwa itu terjadi pada Agustus 1945. Mengisi kekosongan tersebut, Indonesia kemudian memproklamirkan kemerdekaannya pada 17 Agustus 1945. Sebelum dilucuti oleh sekutu, rakyat dan para pejuang Indonesia berupaya melucuti senjata para tentara Jepang. Maka timbullah pertempuran-pertempuran yang memakan korban di banyak daerah. Ketika gerakan untuk melucuti pasukan Jepang sedang berkobar, tanggal 15 September 1945, tentara Inggris mendarat di Jakarta, kemudian mendarat di Surabaya pada 25 Oktober. Tentara Inggris didatangkan ke Indonesia atas keputusan dan atas nama Sekutu, dengan tugas untuk melucuti tentara Jepang, membebaskan para tawanan yang ditahan Jepang, serta memulangkan tentara Jepang ke negerinya. Tetapi, selain itu, tentara Inggris juga membawa misi mengembalikan Indonesia kepada pemerintah Belanda sebagai jajahannya. NICA (Netherlands Indies Civil Administration) pun membonceng. Itulah yang meledakkan kemarahan rakyat Indonesia di mana-mana.

Di Surabaya, dikibarkannya bendera Belanda, Merah-Putih-Biru, di Hotel Yamato, telah melahirkan Insiden Tunjungan, yang menyulut berkobarnya bentrokan-bentrokan bersenjata antara pasukan Inggris dengan badan-badan perjuangan yang dibentuk oleh rakyat. Bentrokan-bentrokan bersenjata dengan tentara Inggris di Surabaya, memuncak dengan terbunuhnya Brigadir Jenderal Mallaby, (pimpinan tentara Inggris untuk Jawa Timur), pada 30 Oktober.

Setelah terbunuhnya Brigadir Jenderal Mallaby, penggantinya (Mayor Jenderal Mansergh) mengeluarkan ultimatum yang merupakan penghinaan bagi para pejuang dan rakyat umumnya. Dalam ultimatum itu disebutkan bahwa semua pimpinan dan orang Indonesia yang bersenjata harus melapor dan meletakkan senjatanya di tempat yang ditentukan dan menyerahkan diri dengan mengangkat tangan di atas. Batas ultimatum adalah jam 6.00 pagi tanggal 10 November 1945.

Ultimatum tersebut ditolak oleh Indonesia. Sebab, Republik Indonesia waktu itu sudah berdiri (walaupun baru saja diproklamasikan), dan Tentara Keamanan Rakyat (TKR) sebagai alat negara juga telah dibentuk.

Selain itu, banyak sekali organisasi perjuangan yang telah dibentuk masyarakat, termasuk di kalangan pemuda, mahasiswa dan pelajar. Badan-badan perjuangan itu telah muncul sebagai manifestasi tekad bersama untuk membela republik yang masih muda, untuk melucuti pasukan Jepang, dan untuk menentang masuknya kembali kolonialisme Belanda (yang memboncengi kehadiran tentara Inggris di Indonesia).

Pada 10 November pagi, tentara Inggris mulai melancarkan serangan besar-besaran dan dahsyat sekali, dengan mengerahkan sekitar 30 000 serdadu, 50 pesawat terbang, dan sejumlah besar kapal perang.

Berbagai bagian kota Surabaya dihujani bom, ditembaki secara membabi-buta dengan meriam dari laut dan darat. Ribuan penduduk menjadi korban, banyak yang meninggal dan lebih banyak lagi yang luka-luka. Tetapi, perlawanan pejuang-pejuang juga berkobar di seluruh kota, dengan bantuan yang aktif dari penduduk.

Pihak Inggris menduga bahwa perlawanan rakyat Indonesia di Surabaya bisa ditaklukkan dalam tempo 3 hari saja, dengan mengerahkan persenjataan modern yang lengkap, termasuk pesawat terbang, kapal perang, tank, dan kendaraan lapis baja yang cukup banyak.

Namun di luar dugaan, ternyata para tokoh-tokoh masyarakat yang terdiri dari kalangan ulama' serta kiyai-kiyai pondok jawa seperti KH. Hasyim Asy'ari, KH. Wahab Hasbullah serta kiyai-kiyai pesantren lainnya mengerahkan santri-santri mereka dan masyarakat umum (pada waktu itu masyarakat tidak begitu patuh kepada pemerintahan tetapi mereka lebih patuh dan taat kepada para kiyai)juga ada pelopor muda seperti bung tomo dan lainnya. sehingga perlawanan itu bisa bertahan lama, berlangsung dari hari ke hari, dan dari minggu ke minggu lainnya. Perlawanan rakyat yang pada awalnya dilakukan secara spontan dan tidak terkoordinasi, makin hari makin teratur. Pertempuran besar-besaran ini memakan waktu sampai sebulan, sebelum seluruh kota jatuh di tangan pihak Inggris.

Peristiwa berdarah di Surabaya ketika itu juga telah menggerakkan perlawanan rakyat di seluruh Indonesia untuk mengusir penjajah dan mempertahankan kemerdekaan. Banyaknya pejuang yang gugur dan rakyat yang menjadi korban ketika itulah yang kemudian dikenang sebagai Hari Pahlawan.


»» READMORE...

Senin, 28 Januari 2013

perjanjian yang mengakhiri perang dunia II


Perang dunia II yang berlangsung tahun 1939-1945 berakhir dengan kemenangan di pihak Sekutu. Berakhirnya perang ditandai dengan perjanjian atau kesepakatan dari kedua belah pihak.
1.  Perjanjian Potsdam (2 Agustus 1945)
Perjanjian ini mengakhiri perang antara Sekutu dengan Jerman. Perjanjian yang dihadiri oleh Thruman, Stalin, dan Attlee ini menghasilkan keputusan sebagai berikut:
 
  1. Jerman dibagi dalam 4 daerah pendudukan yakni bagian timur oleh Rusia, bagian barat oleh Amerika Serikat, Inggris, dan Perancis.
  2. Kota Berlin yang terletak di tengah-tengah daerah pendudukan Rusia, dibagi 4 bagian yakni Berlin Barat (Amerika Serikat, Inggris, Perancis) Berlin Timur (Rusia).
  3. Danzig dan daerah Jerman sebelah timur Sungai Oder dan Neisse diserahkan kepada Polandia.
  4. Angkatan Perang Jerman harus dikurangi (jumlah tentara dan peralatan militernya).
  5. Penjahat perang, yakni tokoh-tokoh NAZI harus dihukum di bawah pengawasan internasional.
  6. Jerman harus membayar ganti rugi perang kepada Sekutu.

2.  Perjanjian Paris (Februari 1947)
Perjanjian Paris adalah perjanjian antara Sekutu dengan Italia. Keputusan yang dihasilkan dalam perjanjian tersebut adalah:
a.  Seluruh jajahan Italia di Afrika Utara diambil Inggris.
b.  Wilayah Italia diperkecil.
c.  Italia harus membayar kerugian perang.
d.  Abessynia dan Albania mendapatkan kemerdekaannya.
e.  Trieste menjadi negara merdeka di bawah PBB.

3.  Perjanjian San Fransisco (8 September 1951)
Setelah peristiwa pemboman Hiroshima dan Nagasaki diadakan pertemuan antara Sekutu (Amerika Serikat) dengan Jepang di kapal Missouri di teluk Tokyo pada 2 September 1945 yang menghasilkan pernyataan penyerahan Jepang tanpa syarat kepada Sekutu. Perjanjian yang awalnya hanya bersifat sementara ini kemudian disahkan pada Perjanjian San Fransisco tanggal 8 September 1951. Rusia tidak ikut menandatangani perjanjian ini sehingga tidak mengakuinya. Perjanjian San Fransisco berisi: 
  1. Kepulauan Jepang di bawah pengawasan Amerika Serikat.
  2. Kepulauan Kurile dan Sakhalin Selatan diserahkan kepada Rusia. Sedangkan Manchuria dan Taiwan diberikan kepada Tiongkok.
  3. Tokoh-tokoh fasis diadili sebagai penjahat perang dan harus dihukum di bawah pengawasan internasional.
  4. Jepang harus membayar kerugian perang kepada Sekutu.


»» READMORE...

proses pembentukan PPKI



Setelah PPKI merampungkan tugasnya, yaitu menyiapkan konsep pembukaan UUD 1945 dan batang tubuh UUD 1945, kemudian membubarkan diri dan mengusulkan dibentuknya PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia) yang bertugas melaksanakan kemerdekaan Indonesia dan mengambil langkah-langkah nyata untuk membentuk suatu negara.
Sementara itu kedudukan Jepang dalam Perang Dunia II semakin terdesak, sehingga komando Jepang di wilayah selatan mengadakan rapat pada akhir bulan Juli 1945 di Singapura. Dalam pertemuan tersebut disetujui bahwa kemerdekaan bagi Indonesia akan diberikan pada tanggal 7 September 1945, setahun setelah pernyataan Koiso. Dalam bulan Agustus perubahan bertambah cepat, tanggal 7 Agustus Jenderal Terauchi menyetujui pembentukan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (Dokuritsu Junbi Inkai) yang bertanggung jawab melanjutkan pekerjaan BPUPKI dan mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan karena akan diadakannya pemindahan kekuasaan dari Jepang kepada bangsa Indonesia.
Pada tanggal 9 Agustus 1945 Soekarno, Hatta, dan Radjiman Wediodiningrat diundang ke Dalat, kira-kira 300 km sebelah utara Saigon, tempat kedudukan Jenderal Terauchi, panglima seluruh angkatan perang Jepang di Asia Tenggara.3) Tujuan pemanggilan ketiga tokoh tersebut adalah untuk melantik secara simbolis Ir. Soekarno sebagai ketua PPKI dan Drs. Moh. Hatta sebagai wakil ketuanya. Acara pelantikan berlangsung pada tanggal 12 Agustus 1945 ketika mereka tiba di Dalat, didahului pidato singkat Terauchi yang menyatakan bahwa pemerintah Jepang di Tokyo memutuskan memberikan kemerdekaan kepada Indonesia.
Keesokan harinya Soekarno, Hatta, dan  Radjiman kembali ke Jakarta, tetapi sebelumnya singgah di Singapura satu malam. Sesampainya di Jakarta disambut oleh rakyat. Saat itu Soekarno mengucapkan pidato singkat sebagai berikut:

Jika beberapa waktu yang lalu saya mengatakan bahwa akan merdeka sebelum tanaman jagung berbuah, sekarang saya katakan kepada kamu bahwa Indonesia akan merdeka sebelum tanaman tersebut berbunga.
Dengan demikian resmilah pembentukan PPKI dan sudah dapat bekerja sejak tanggal 12 Agustus 1945. Mengenai anggotanya, terdiri dari 21 orang yang merupakan wakil-wakil dari seluruh kelompok masyarakat yang ada di tanah air, yaitu 12 dari Jawa, 3 dari Sumatera, 2 dari Sulawesi, 1 dari Kalimantan, 1 dari Nusa Tenggara, 1 dari Maluku, dan 1 dari masyarakat Cina.

»» READMORE...

masa pendudukan jepang di indonesia



Masa pendudukan Jepang di Indonesia adalah masa yang sangat berpengaruh bagi perkembangan Indonesia. Umumnya beranggapan bahwa masa pendudukan Jepang adalah masa paling kelam dan penuh penderitaan. Akan tetapi tidak semuanya itu benar, ada beberapa kebijakan pemerintah pendudukan Jepang yang memberikan dampak positif, terutama dalam pembentukan nasionalisme dan pelatihan militer bagi pemuda Indonesia. Dalam masa pendudukan Jepang yang singkat itu telah membawa dampak positif dan juga dampak negatif bagi bangsa Indonesia pada umumnya.

Dampak Positif Pendudukan Jepang
Tidak banyak yang mengetahui tentang dampak positif pendudukan Jepang di Indonesia. Dampak positif yang dimaksud, antara lain sebagai berikut:
a.     Diperbolehkannya bahasa Indonesia untuk menjadi bahasa komunikasi nasional dan menyebabkan bahasa Indonesia mengukuhkan diri sebagai bahasa nasional.
b.    Jepang mendukung semangat anti-Belanda, sehingga mau tak mau ikut mendukung semangat nasionalisme Indonesia. Antara lain menolak pengaruh-pengaruh Belanda, misalnya perubahan nama Batavia menjadi Jakarta.
c.     Untuk mendapatkan dukungan rakyat Indonesia, Jepang mendekati pemimpin nasional Indonesia seperti Sukarno dengan harapan agar Sukarno mau membantu Jepang memobilisasi rakyat Indonesia. Pengakuan Jepang ini mengukuhkan posisi para pemimpin nasional Indonesia dan memberikan mereka kesempatan memimpin rakyatnya.
d.    Dalam bidang ekonomi didirikannya kumyai yaitu koperasi yang bertujuan untuk kepentingan bersama.
e.     Mendirikan sekolah-sekolah seperti SD 6 tahun, SMP 9 tahun, dan SLTA.
f.     Pembentukan strata masyarakat hingga tingkat paling bawah yaitu rukun tetangga (RT) atauTonarigumi.
g.    Diperkenalkan suatu sistem baru bagi pertanian yaitu line system (sistem pengaturan bercocok tanam secara efisien) yang bertujuan untuk meningkatkan produksi pangan. 
h.     Dibentuknya BPUPKI dan PPKI untuk mempersiapkan kemerdekaan Indonesia. Dari sini muncullah ide Pancasila.
i.      Jepang dengan terprogram melatih dan mempersenjatai pemuda-pemuda Indonesia demi kepentingan Jepang pada awalnya. Namun oleh pemuda hal ini dijadikan modal untuk berperang yang dikemudian hari digunakan untuk menghadapi kembalinya pemerintah kolonial Belanda.
j.      Dalam pendidikan dikenalkannya sistem Nippon-sentris dan diperkenalkannya kegiatan upacara dalam sekolah.


Dampak Negatif Pendudukan Jepang
Selain dampak positif di atas, pendudukan Jepang juga membawa dampak negatif yang luar biasa, antara lain:
a.     Penghapusan semua organisasi politik dan pranata sosial warisan Hindia Belanda yang sebenarnya banyak diantaranya yang bermanfaat bagi kemajuan ilmu pengetahuan, sosial, ekonomi, dan kesejahteraan warga.
b.     Romusha, mobilisasi rakyat Indonesia (terutama warga Jawa) untuk kerja paksa dalam kondisi yang tidak manusiawi.
c.     Ekploitasi segala sumber daya seperti sandang, pangan, logam, dan minyak demi kepentingan perang. Akibatnya beras dan berbagai bahan pangan petani dirampas Jepang sehingga banyak rakyat yang menderita kelaparan.
d.    Krisis ekonomi yang sangat parah. Hal ini karena dicetaknnya uang pendudukan secara besar-besaran sehingga menyebabkan terjadinya inflasi.
e.     Kebijakan self sufficiency (kawasan mandiri) yang menyebabkan terputusnya hubungan ekonomi antar daerah.
f.     Kebijakan fasis pemerintah militer Jepang yang menyebar polisi khusus dan intelijen di kalangan rakyat sehingga menimbulkan ketakutan. Pemerintah Jepang bebas melanggar hak asasi manusia dengan menginterogasi, menangkap, bahkan menghukum mati siapa saja yang dicurigai atau dituduh sebagai mata-mata atau anti-Jepang tanpa proses pengadilan.
g.    Pembatasan pers sehingga tidak ada pers yang independen, semuanya di bawah pengawasan Jepang.
h.     Terjadinya kekacauan situasi dan kondisi keamanan yang parah seperti maraknya perampokan, pemerkosaan dan lain-lain.
i.      Pelarangan terhadap buku-buku berbahasa Belanda dan Inggris yang menyebabkan pendidikan yang lebih tinggi terasa mustahil.
j.      Banyak guru yang dipekerjakan sebagai pejabat pada masa itu sehingga menyebabkan kemunduran standar pendidikan secara tajam.

»» READMORE...

peranan pers dalam pergerakan nasional



Akhir abad ke-19 hingga memasuki abad ke-20, dinamika pers dalam batas persuratkabaran di Indonesia semakin meningkat. Tidak sedikit pribumi Indonesia yang terlibat dalam kegiatan tersebut. Seiring dengan perubahan dalam masyarakat sejak kebangkitan nasionalisme, maka pers sebagai medium komunikasi juga mewarnai perjuangan pergerakan untuk mencapai Indonesia merdeka. Dengan karakteristik tersendiri, lahirlah pers nasional atau pers pergerakan. Menurut Syamsul Basri bahwa pers dan wartawan dengan tulisan dan sepak terjangnya waktu itu, berusaha menggalang dan membangkitkan kesadaran masyarakat untuk bercita-cita memerdekakan Indonesia dari penjajah.1)
M. Tabrani, seorang wartawan dan tokoh pergerakan, memberikan karakteristik pers nasional:
Pertama; harus bercorak nasional dalam arti seluas-luasnya, kedua; menjadi pendukung gagasan kemerdekaan, namun harus berpendapat luas dalam mengolah peristiwa dan fakta yang di dalam masyarakat selalu terdapat perbedaan, ketiga; tenggang menenggang.2)
Pers pada masa perjuangan pergerakan nasional, telah menampakkan keterlibatannya sebagai medium komunikasi. Ia cenderung menjadi alat perjuangan dari kaum pergerakan. Sehingga tidak berlebihan bila dikatakan bahwa pers nasional merupakan bagian tak terpisahkan dari perjuangan pergerakan nasional karena sesungguhnya pers merupakan bagian dari perjuangan itu.

Surat kabar yang oleh sebagian ahli diidentifikasi sebagai surat kabar pertama yang dimiliki dan dierbitkan oleh bangsa Indonesia adalah Medan Priyayi yang diterbitkan oleh R.M. Tirtoadisuryo tahun 1907.3) Dan pendiri Medan Priyayi dianggap dianggap sebagai wartawan pertama yang menggunakan surat kabar sebagai alat untuk membentuk pendapat umum. Seiring dengan meningkatnya kesadaran kebangsaan yang aktualisasinya nampak dari semakin banyaknya organisasi pergerakan, maka pers nasional juga semakin menempatkan kedudukannya sebagai alat perjuangan pergerakan. Biasanya tokoh pergerakan terlibat dalam kegiatan jurnalistik, bahkan banyak di antaranya yang memulai aktivitasnya melalui profesi jurnalis.4)
Hampir semua organisasi pergerakan pada masa itu memiliki dan menggunakan surat kabar atau majalah untuk menyuarakan ide-ide dan aspirasi perjuangannya. Bung Karno ketika memberikan kata sambutan pada hari ulang tahun koran “Sipatahoenan” yang ke-10 di tahun 1933, mengatakan bahwa tiada perjuangan kemerdekaan secara modern yang tidak perlu memakai penyuluhan, propaganda dan agitasi dengan pers.5) Pengakuan semacam ini diungkap pula oleh Muhammad Hatta sewaktu membina koran PNI Baru, “Daulat Rakjat”, yakni:
Memang majalah gunanya untuk menambah pengetahuan, menambah pengertian dan menambah keinsyafan. Dan bertambah insyaf kaum pergerakan akan kewajiban dan makna bergerak, bertambah tahu kita mencari jalan bergerak. Sebab itu majalah menjadi pemimpin pada tempatnya. Dan anggauta-anggauta pergerakan yang mau memenuhi kewajibannya dalam perjuangan tidak dapat terpisah dari majalahnya.6)
Pengakuan yang diungkapkan oleh kedua kampiun pergerakan tersebut memberi gambaran akan pentingnya peranan pers dalam perjuangan pergerakan nasional.
Budi Utomo pada awal pertumbuhannya telah mengambil alih Dharmo Kondo, majalah yang sebelumnya dimiliki dan diterbitkan oleh orang Cina.7) Setelah mengalami masa pasang surut dalam perkembangannya, harian Dharmo Kondo berubah nama menjadi Pewarta Oemoem, dan menjadi pembawa suara Partai Indonesia Raya (Parindra). Selain Dharmo Kondo, Budi Utomo pernah juga menerbitkan Budi Utomo (1920), Adilpalamerta (1929), dan Toentoenan Desapada tahun 1930.8)
Sementara itu Sarekat Islam setelah mengadakan kongresnya yang pertama pada tahun 1931 di Surabaya, menerbitkan Oetoesan Hindia. SI juga menerbitkan Bendera Islam, Sarotama,Medan Moelimin, Sinar Djawa, Teradjoe.9)
Indische Partij di bawah pimpinan Tiga Serangkai menjadikan Het Tijdsichrift dan De Expressebagai alat propagandanya. Melalui kedua media ini, tulisan-tulisan tokoh Indische Partij dimuat. Di antaranya yang terkenal adalah tulisan Suardi Suryaningrat yang berjudul Als ik eens Nederlander was (Andaikata Aku Seorang Belanda).10)
Lahirnya PKI (1920) makin menambah jumlah surat kabar partai. Pada akhir tahun 1926, tercatat lebih dari dua puluh penerbitan PKI yang tersebar di berbagai kota.
Di lain tempat, organisasi pergerakan yang ada di negeri Belanda, Perhimpunan Indonesia telah menerbitkan medianya Indonesia Merdeka yang sebelumnya bernama Hindia Putera.11) Tulisan-tulisan tokoh PI dalam majalah tersebut banyak berpengaruh terhadap perjuangan pergerakan di tanah air.
Bukan hanya organisasi politik yang menerbitkan pers, tapi organisasi kedaerahan, organisasi kepemudaan, organisasi yang bersifat sosial keagamaan turut pula menerbitkan surat kabar atau majalah. Para perkumpulan ini telah menyadari pentingnya sebuah media pers untuk menyampaikan aspirasi perjuangan.
Syamsul Basri menjelaskan peranan pers yang menentukan dalam perjuangan pergerakan nasional, yakni:
  1. Menyadarkan masyarakat/bangsa Indonesia bahwa kemerdekaan adalah hak yang harus diperjuangkan
  2. Membangkitkan dan mengembangkan rasa percaya diri, sebagai syarat utama memperoleh kemerdekaan
  3. Membangkitkan dan mengembangkan rasa persatuan
  4. Membuka mata bangsa Indonesia terhadap politik dan praktek kolonial Belanda.12)
Demikianlah peranan pers nasional sebagai alat perjuangan dengan orientasinya yang mendukung perjuangan pergerakan nasional telah mengambil bagian penting dari epsidoe perjuangan dalam upaya mencapai kemerdekaan. Di samping sebagai wadah di mana ide-ide dan aspirasi organisasi disuarakan, juga telah berperan dalam menyadarkan dan membangkitkan semangat persatuan dan kesatuan yang kemudian menjadi senjata ampuh melawan politik devide et impera Belanda.

»» READMORE...

viewers

Categories

Diberdayakan oleh Blogger.